Feeds RSS

Sabtu, 14 Februari 2009

pembenci hujan .

well... beberapa waktu yang lalu gue nulis post tentang pecinta hujan. yah, -sedikit singkat- memang. tapi cukup lah mungkin untuk sekedar ngebagi pengalaman :)

kali ini, gue akan cerita tentang hal yang kontras banget sama post gue yang dulu itu. yap, pembenci hujan. haha. jadi gini ceritanya...

suatu minggu pagi. gue sama kakak gue yang cewek berniat untuk membeli LONTONG KARI di kawasan pemerintahan di cimahi yang biasanya emang rame kalo hari libur. eh tapiiiiii... tiba-tiba turun hujan ! aduh. padahal gue sudah membayangkan makan lontong kari dengan sang kakak dibawahsinar matahari yang cerah. tapi yaa mau gimana lagi? akhirnya kami nungguin ujan. dan nggak lama kemudian, ujan pun berenti. gue sama kakak gue pun akhirnya pergi bareng sama bapa gue yang kebetulan mau pergi juga.
eh, taunyaaaaaaaaa pas dijalan. UJAN lagi dong!! sialan banget dah. tapi untungnyaaa, gue dan kakak gue naik mobil jadi ga keujanan hahaha. ngga lama kemudian, kami sampai di kawasan pemerintahan kotaa cimahi itu. nah disini nih... gue ngenes banget ngeliat para tukang jualan yang barang dagangannya pada kebasahan gitu ato malah dia dengan riweuh nutup-nutupin barang dagangannya padaahal badannya sendiri keujanan. tapi seperti biasa, gue selalu jadi pengamat yang baik (karena gue emang ngerasa nggak bisa apa-apa).

nggak lama kemudian, gue sampe di tempat tukang jualaan lontong kari. sambil makan, gue berbincang-bincang sama si ibu penjual lontong kari. lalu kami pun mulai tertarik dan sekarang berpacaran (loh?!). yah pokonya gue ngobrol sama dia dan ternyata para tukang jualan itu udah dateng dari sekitar jam 5 pagi, di hari minggu !(wah gila. gue tuh kalo hari minggu paling pagi tuh bangun jam 9. itu juga udah di siram 1 ember sama si mama ;d). nah gue kebayang banget, jam 5 mereka datang karena udara emang cerah dan mereka berhaarap banget bisa bawa rejeki buat keluarga mereka tapi TIBA-TIBA jam sembilan pagi hujan turun dan mereka kebasahan keujanan dan yang terparah : mereka nggak bisa bawa uang untuk keluarga mereka seperti harapan mereka saat berangkat. dan mungkin mereka juga harus memikirkan bagaimana memberi makan keluarga mereka hari itu.

well, gue memang hanya pengamat. hanya bisa berempati dan menceritakan ini pada lo semua. gue tau gue bukan orang beesar yang bisa menghilangkan kesusahan mereka. tapi dengan ini, gue tau tuhan ngasih gue pelajaran. tentang keadilan. tentang kesabaran. tentang penyerahan diri dan nasib. bagaimana tuhan menurunkan hujan dan memberi rejeki pada para pecintaa hujan dan cobaan bagi para pembenci hujan. dan sebaliknya pada musim kemarau. tuhan itu maha adil. gue tau itu sekarang. setiap hal memang ada baik dan buruknya. tapi kita bisa membuat hal buruk itu menjadi sesuatu hal yang baik, gue yakin, selalu ada cara untuk membuat sebuah hal baik di dunia ini.



cheers for our life :))

0 comments:

Posting Komentar